Hari demi hari kian sangat cepat terlewati
Tak terasa sebentar lagi aku akan benar-benar kehilanganmu, pangeranku.
Ku harap dengan perpisahan kita kali ini
Kamu tidak bersedih,
karena melihatmu bersedih membuat hatiku hancur
Andai kamu mengerti bagaimana sulitnya menjadi diriku,
tapi aku takkan membiarkan kamu mengalaminya.
Aku pasti akan merindukan kamu
rindu akan senyum dan tawamu
rindu akan marahmu padaku
rindu tatapan indahmu dan hal konyol yang kamu lakukan.
Tak sanggup membayangkannya jika itu akan terjadi
aku sangat-sangat kehilangan sosokmu, pangeranku.
Kamu yang sangat setia menanti kabarku
kamu yang selalu khawatir jika aku tidak ada kabar
kamu yang selalu marah jika aku tidak menuruti maumu
dan itu semua akan habis masanya ketika waktu itu tiba
dalam hitungan waktu semua itu lenyap ditelan kenangan.
dan kita hanya bisa saling mendoakan
dalam diam dan jarak.
Kumohon wahai pangeranku
jika kita berpisah, tetaplah ingat dan kenang aku
Tetaplah menjadi diri sendiri dan selalu percaya akan keajaiban dunia
entah siapa yang akan mendampingimu nanti
ingatlah aku pernah ada disampingmu dikala kau sedang senang ataupun sedih
AKU yang pernah mengisi hari-harimu
AKU yang menjadi peran utama hatimu
ingatlah selalu putri kecilmu yang cengeng ini.
Kelak kau pahami apa arti dari semua ini
Semakin bertambah usiamu, semakin lebih dewasa kau menjalani hidup
Sesekali berikanlah aku kabar walau hanya sebuah pesan singkat
Kelak kau akan menemukan dunia yang selalu kau nanti-nanti
Hidup dalam kesibukan demi dirimu dan keluargamu.
Pesanku hanya satu padamu
Tetaplah melihat kebawah walau kau tahu tingginya langit.
Sunday, 16 April 2017
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
ig: novilst_. Powered by Blogger.
About
Novi Lestari
Menulis adalah hobi yang ku tuangkan akan cerita-cerita yang belum usai
0 comments:
Post a Comment