Diruang sepi ku tuliskan kisah hidupku
menceritakan semua yang ku alami di dunia ini
menceritakan bagaimana kau meninggalkanku
hanya di bawah air hujan ini yang dapat menutupi
butiran bening yang mengalir dipipi.
Memberontak apa yang telah semesta berikan kepadaku
rasanya tidak adil harus mengalami semua ini
sendirian
.merasakan kecewa yang sangat mendalam
hancur sudah ditelan ombak yang menggebu-gebu
tak tahu kemana arah jalan pulang.
Hati kecil berbisik untuk ku tinggalkan dunia yang
sepi ini
berada di keramain tetapi merasa sepi tanpa hadirnya
dirimu
menikmati secangkir teh hangat dengan di temani
hujan yang sangat deras
tidak ada lagi suara candaanmu, tidak ada lagi
gemuruh tangismu ketika sedang kesal.
Perihal mencintai tanpa memaksa balasan
percayalah ini lebih kejam dibanding patah hati
mencintai seorang diri dan hanya dianggap sahabat;
kejam.
sahabat macam apa yang mampu membuat kita selalu
berharap
mengajak dalam larutan cinta yang mengalir di dada.
Muak atas semua perlakuanmu kepadaku
setelah semua ini kita lalui bersama tanpa ada
pemisah
dan seketika dia datang menjemputmu dengan pesonanya
itu
memamerkan senyum indahnya kepadamu
membuat hati ini seketika panas melihatmu yang
membalas senyuman itu dengan lembut.
sungguh ku benci senyuman itu, senyuman yang
seharusnya hanya untukku saja
kau selalu menunjukkan senyum lembutmu hanya padaku
menghiburku saat ku sedang terpuruk rapuh
tapi kini kau membagi senyuman itu kepada orang lain
kepada orang yang baru saja kau kenal
jauh dibanding aku yang sudah lama kau kenal tetapi
tidak sedikitpun kau berarah kepadaku.
Bukan ini yang kumau
bukan dengan cara ini kau meninggalkan dan
melupakanku
kesedihan semakin pecah selepas kau putuskan untuk
pergi
ku biarkan dalam kesepian ini memanggil namamu dalam
doaku
menara yang kita bangun sudah rubuh dan hancur
ketika putri jahat datang.
mampukah dia menghadapi sikapmu yang keras kepala
itu
mampukah dia menggantikan peranku dihatimu
pergilah sesukamu, dan sejauh yang kau mau
aku akan menunggu disini sampai kau kelelahan
karna ku tahu, akulah pulangmu, bukan dia.
0 comments:
Post a Comment