Pernah kah satu detik saja kau memikirkanku?
Pernah kah setiap kegiatan yang kau lakukan, kau mengingatku?
Waktu yang dulu sempat tertunda untuk bersatu
Kini hadir kembali untuk menyelesaikan yang belum terselesaikan
Demi waktu, aku rela menunggu
Kepada waktu
Terimakasih, karenamu aku mengerti
Bahwa terus-terusan berlarut dalam kesedihan
hanyalah sia-sia
Jika saja aku tidak pernah bersedih berkepanjangan
Mungkin saat ini aku sudah bahagia
dengan orang yang pantas ku tangisi
Tetapi kini ku tersadar
Bahwa sejauh apapun dia melangkah pergi
Ujungnya akan kembali lagi padaku
Dan sebenarnya dia cukup pintar mengingat jalan pulang
dan tidak mungkin akan tersesat
Hanya saja, dia tidak pernah memikirkan betapa sakitnya
ketika dijadikan tempat persinggahan
Kau kembali, lalu pergi lagi
Meninggalkan bekas luka yang membara
Tanpa mengobati, kau pergi setelah menancapkan belati
Kepada waktu
Aku yakin suatu saat nanti, dia akan kembali untuk menetap
Dan hanya kau, sebuah waktu
yang akan menjawabnya
Pernah kah setiap kegiatan yang kau lakukan, kau mengingatku?
Waktu yang dulu sempat tertunda untuk bersatu
Kini hadir kembali untuk menyelesaikan yang belum terselesaikan
Demi waktu, aku rela menunggu
Kepada waktu
Terimakasih, karenamu aku mengerti
Bahwa terus-terusan berlarut dalam kesedihan
hanyalah sia-sia
Jika saja aku tidak pernah bersedih berkepanjangan
Mungkin saat ini aku sudah bahagia
dengan orang yang pantas ku tangisi
Tetapi kini ku tersadar
Bahwa sejauh apapun dia melangkah pergi
Ujungnya akan kembali lagi padaku
Dan sebenarnya dia cukup pintar mengingat jalan pulang
dan tidak mungkin akan tersesat
Hanya saja, dia tidak pernah memikirkan betapa sakitnya
ketika dijadikan tempat persinggahan
Kau kembali, lalu pergi lagi
Meninggalkan bekas luka yang membara
Tanpa mengobati, kau pergi setelah menancapkan belati
Kepada waktu
Aku yakin suatu saat nanti, dia akan kembali untuk menetap
Dan hanya kau, sebuah waktu
yang akan menjawabnya